Kamis, 26 Mei 2011

Gereja Sepi Dijual dan Dijadikan Masjid


            Sebuah kelompok muslim telah membeli sebuah bekas gereja katholik ‘Queen of Peace’ berikut biara dan sekolahnya, dijalan Genesse di kawasan Bufallo pinggiran kota New York AS dan berencana untuk menggunakan kompleks bekas gereja tersebut menjadi pusat komunitas Muslim dan Masjid.
            Gereja tersebut akan dirubah menjadi masjid dan dinamakan masjid jami’, yang artinya tempat untuk berkumpul bersama, kata Dr Hatim Hamad yang menjadi pimpinan kelompok orang tua islam, serta yang mendanai pembelian Masjid.
Masjid Jami’ London
            Tempat ibadah ini juga dikenal dengan sebutan masjid Brick Lane, karena posisinya di Brick Lane 52. Bangunan berdinding bata merah itu, merupakan masjid terbesar di London, yang mampu menampung 4000 jamma’ah. Walau demikian luas, masjid ini belum bisa menampung seluruh anggota jamma’ah shalat jumat, hingga seringkali jamma’ah meluber ke jalan raya. Mayoritas anggota jamma’ah merupakan keturunan Bangladesh, hingga wilayah tersebut disebut Banglatow.
          Masjid ini memiliki sejarah yang sangat unik dan panjang. Awalnya, bangunan yang didirikan sejak tahun 1743 ini adalah gereja Protestan. Dibangun oleh komunitas Huguenot, atau para pemeluk Protestan yang lari dari Prancis untuk menghindari kekejaman penganut Katholik. Akan tetapi, karena jamma’ahnya menurun, maka gereja ini dijual. Dan bangunan diambil oleh komunitas Metodis pada tahun 1819. Komunitas Metodis cukup lama “memegang” gereja ini. Walau demikian, pada tahun 1987, tempat ini diambil oleh komunitas Ortodok Independent dan berbagai dengan Federasi sinagog yang menempati lantai dua.
            Tapi tahun 1960-an komunitas Yahudi menyusut, karena mereka pindah ke wilayah utara London, seperti Golders Green dan Hendon, sehingga bangunan ditutup sementara, dan hal itu berlanjut hingga tahun 1976. Setelah itu gedung itu dibuka kembali, dengan fungsi dan nama barunya, Masjid Jami’ London.
Masjid Didsbury
           Masjid ini terletak di Burton Road, Didsbury Barat, Manchester. Gedung yang digunakan sebelumnya merupakan bekas gereja komunitas Metodis, yang bernama Albert Park. Gedung ini tergolong bangunan kuno, karena telah beroperasi sejak tahun 1883. Akan tetapi, pada tahun 1962 gereja ditutup, dan beralih menjadi masjid dan Islamic center. Masjid ini, kini mampu menanmpung 100 jamma’ah.
Masjid Brent
             Terletak di Chichele Road, London NW2, dengan kapasitas 450 orang, dan dipimpin oleh Syaikh Muhammad Sadeez. Awalnya, bangunan itu merupakan gereja. Hingga kini ciri bentuknya tidak banyak berubah. Hanya ditambah kubah kecil berwarna hijau di beberapa bagian bangunan dan puncak menara.
Masjid New Peckham
           Didirikan oleh Syaikh Nadzim Al Kibrisi. Terletak didekat Burgess Park, tepatnya di London Selatan SE5. Kini Masjid ini berada di bawah pengawasan Imam Muharrim Atlig dan Imam Hasan Bashri. Sebelumnya, gedung masjid ini merupakan bekas gereja St Marks Cathedral.
Masjid Sentral Wembley
            Masjid ini terletak di jantung kota Wembley, dekat dengan Wembley Park Station. Daerah ini memiliki komunitas Muslim besar dan banyak toko Muslim yang berada disekitarnya. Gedung masjid ini sebelumnya juga merupakan bekas gereja. Walau sudah terpasang kubah dipuncak menaranya, tapi kekhasan bangunan gereja masih nampak jelas. Selain masjid-masjid di atas, sebuah gereja bersejarah di Southend juga sudah dibeli oleh Masjid Jami’ Essex dengan harga 850 ribu pound sterling. Gereja dijual, karena jamma’ah berkurang, sehingga kegiatan peribadatan dipusatkan di Bournemouth Park Road. Konsekwensinya, gereja ini sudah tidak beroperasi sejak tahun 2006 lalu. Rencananya gereja akan dijadikan apartemen, tapi gagasan itu ditolak oleh Dewan Southend. Akhirnya, gereja kosong itu dibeli oleh komunitas Muslim yang tinggal di kota itu, yang juga sedang membutuhkan tempat untuk melaksanakan ibadah.
      Saat itu jumlah komunitas ini mencapai 250 orang, “gereja bekas” itu merupakan tempat yang sesuai, karena mampu menampung 300 jamma’ah. Tidak banyak dilakukan perubahan pada bentuk bangunan yang telah berumur 100 tahun lebih itu, hanya perlu menambah tempat untuk berwudhu dan sebuah menara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar