Sabtu, 28 Mei 2011

Kemegahan Menara Jam Raksasa Mekkah


                Supremasi standar waktu internasional Greenwich Mean Time kini mendapat tantangan dari jam raksasa yang dibangun di Mekkah. Pemerintah Arab Saudi berharap jam Menara Mekkah ini menjadi acuan 1,5 miliar muslim di dunia.
                Jam Menara Mekkah ini mulai berdetak pada hari kamis, 12 agustus 2010, bersamaan dengan mulainya bulan Romadhon.
                Menara Jam Mekkah ini sangat mirip dengan BigBen. Jam ini bisa dilihat dari empat arah. Jam yang lebarnya 45 meter ini akan diterangi dua juta lampu LED. Pada jam itu ada tulisan arab besar “Dengan Nama Allah.” Jam ini akan beroperasi dengan standar sendiri yakni Standar Waktu Saudi atau tiga jam lebih dulu ketimbang GMT.
                Jamnya sendiri ada di sebuah menara dengan puncaknya terdapat lengkungan bulan sabit sebagai lambang islam. Menara ini dibangun setinggi 600 meter dan menjadi bnagunan tertinggi kedua di dunia.
                Dari soal tinggi, Menara Jam Mekkah ini mengalahkan
BigBen. Big Ben tingginya Cuma 94,8 meter dengan lebar 6,9 meter. Keunikan Menara Jam Mekkah lainnya adalah setiap datang waktu sholat, 21 ribu lampu hijau dan putih akan berpendar pendar. Ini tanda untuk mengingatkan kaum muslimin untuk sholat. Lampu ini bisa dilihat dari jarak 18 mil atau 28,8 kilometer.
                Pendirian Menara Jam Mekkah ini juga bertujuan agar Mekkah menjadi patokan waktu dunia. Selama 125 tahun ini, dunia internasional hanya mengenal satu standar waktu yakni jam yang dihitung dari bujur 0 derajat yang melewati Observatorium Greenwich. Standar inilah yang ingin ditantang Mekkah.
                Ilmuan Arab seperti Abdul Basith dari pusat Penelitian Nasional Mesir mengatakan bahwa tidak ada gaya magnet di Makkah.
                “Itu sebabnya jika seseorang tinggal disana atau melakukan perjalanan disana, orang akan lebih sehat karena tak di pengaruhi maghnet bumi,” katanya seperti dikutip Teleghraph.
                Kompleks Abraj Al-Bait yang menopang jam raksasa itu berada di jalanan dari pintu selatan masjidil Haram, masjid suci umat Islam. Kompleks itu terdiri atas enam gedung yang memiliki 42 hingga 48 lantai.
                Kompleks tersebut memiliki 3.000 kamar hotel dan apartemen, ditambah lima gedung pusat perbelanjaan serta 1,5 juta meter persegi untuk lobi. Arsitek dan perusahaan konstruksi yang membangun gedung tersebut sama dengan yang mendesain terminal tiga bandara internasional di Dubai. Kompleks ini memiliki tiga hotel papan atas, yakni the Fairmont, Raffles, dan Swiss Hotel.
                Di sini juga terdapat apartemen mewah, sebagian besar didesain agar mampu melihat langsung Masjidil Haram. Kompleks menara ini dibangun oleh investor Bin Laden Group. Proyek itu merupakan bagian dari rencana Pemerintah Saudi untuk mengembangkan Makkah agar mampu menampung 10 juta jamma’ah jadi tiap tahunnya. Saat ini Mekkah hanya mampu menampung 3 juta jamma’ah haji.
                Pada musim haji, menurut arsitek Dar Al-Handasah, kompleks tersebut mampu menampung 65.000 jamma’ah haji. Nantinya akan disediakan elevator bagi pengunjung yang ingin melihat balkon jam tersebut. Kemudian ada juga observatorium astronomi dan museum islam.
                Menurut Kementrian Agama Saudi, keseluruhan proyek jam raksasa tersebut menelan biaya USD800 juta. “pembangunan jam terbesar di dunia itu berada di zona paling suci di dunia, impian umat islam yang terwujud,” ujar Atif Felmban, penduduk Mekkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar